Arab Saudi selama ini identik dengan cuaca panas terik, padang pasir luas, dan suhu yang tinggi. Banyak orang membayangkan bahwa negara ini hanya memiliki musim panas sepanjang tahun. Namun, faktanya Arab Saudi juga mengalami musim dingin dengan suasana yang berbeda dan menarik. Musim dingin di kawasan Timur Tengah, termasuk Arab Saudi, memberikan pengalaman unik, baik bagi masyarakat lokal, jamaah umroh, maupun wisatawan mancanegara.
Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang musim dingin di Arab Saudi, mulai dari kondisi suhu, keindahan alam, dampaknya bagi ibadah umroh, hingga tips persiapan yang perlu diperhatikan.
1. Kapan Musim Dingin di Arab Saudi?
Musim dingin di Arab Saudi umumnya berlangsung mulai bulan November hingga Februari. Pada periode ini, suhu udara turun cukup signifikan dibandingkan musim panas yang bisa mencapai lebih dari 45°C.
- Di Riyadh dan daerah gurun tengah, suhu bisa turun hingga 8–12°C pada malam hari.
- Di Mekkah dan Madinah, suhu siang hari masih relatif hangat, berkisar antara 20–30°C, tetapi malam hari bisa terasa dingin dengan kisaran 12–18°C.
- Di daerah pegunungan seperti Tabuk, Al-Ula, dan Abha, suhu bisa lebih rendah lagi, bahkan mendekati 0°C. Kadang-kadang Tabuk dan wilayah utara bisa mengalami salju, fenomena langka yang sangat dinantikan oleh masyarakat setempat.
2. Suasana dan Pesona Alam Musim Dingin
Musim dingin membawa nuansa berbeda di Arab Saudi. Padang pasir yang biasanya kering dan gersang, pada musim ini terlihat lebih hidup.
- Langit lebih cerah: Suasana pagi hingga sore hari terasa menyenangkan, tidak terlalu panas dan tidak menyengat.
- Angin sejuk: Angin gurun yang biasanya panas berubah menjadi sejuk, membuat perjalanan lebih nyaman.
- Fenomena salju di utara: Daerah Tabuk menjadi salah satu destinasi populer karena turis lokal dan mancanegara ingin melihat salju turun di padang pasir.
- Wisata outdoor lebih hidup: Banyak keluarga Saudi melakukan piknik di gurun, mendirikan tenda, dan menikmati udara dingin.
Musim dingin menjadi waktu favorit bagi penduduk lokal untuk beraktivitas di luar ruangan, mulai dari hiking, berkemah, hingga festival budaya.
3. Dampak Musim Dingin bagi Jamaah Umroh
Bagi jamaah yang datang ke Arab Saudi untuk menunaikan umroh, musim dingin menawarkan sejumlah kenyamanan sekaligus tantangan.
Kelebihan:
- Ibadah lebih nyaman: Suhu yang sejuk membuat jamaah lebih kuat dan tidak mudah lelah saat thawaf, sa’i, atau berjalan kaki ke masjid.
- Transportasi lebih menyenangkan: Perjalanan ziarah ke Madinah atau ke tempat bersejarah menjadi lebih ringan dibandingkan musim panas.
- Konsumsi air lebih sedikit: Jamaah tidak cepat dehidrasi, sehingga stamina lebih terjaga.
Kekurangan:
- Suhu malam hari bisa sangat dingin, terutama di Madinah. Jamaah yang tidak terbiasa bisa merasa kedinginan.
- Kulit cepat kering karena udara gurun yang dingin tetapi tetap kering.
- Flu dan batuk lebih mudah menyerang jamaah yang tidak menjaga kesehatan.
Dengan persiapan yang tepat, musim dingin justru menjadi musim favorit untuk berangkat umroh.
4. Aktivitas Populer di Musim Dingin
Selain ibadah, musim dingin di Arab Saudi juga menghadirkan banyak aktivitas menarik:
- Festival Musim Dingin – Pemerintah Saudi mengadakan berbagai festival budaya, kuliner, hingga hiburan.
- Wisata ke Al-Ula – Situs bersejarah ini lebih nyaman dikunjungi saat cuaca sejuk.
- Camping di Gurun – Tradisi lokal mendirikan tenda di gurun bersama keluarga untuk menikmati malam yang dingin.
- Berburu Salju di Tabuk – Wisatawan berbondong-bondong ke utara untuk merasakan sensasi salju di tanah Arab.
- Menikmati kuliner khas musim dingin – Masyarakat Saudi gemar menyantap sup hangat, teh rempah, dan roti tradisional untuk menghangatkan tubuh.
5. Tips Persiapan Bagi Jamaah dan Wisatawan
Agar perjalanan umroh atau wisata semakin nyaman di musim dingin, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan:
a. Pakaian Hangat
- Bawa jaket tebal atau sweater untuk malam hari.
- Gunakan syal, sarung tangan, dan kaos kaki jika suhu turun drastis.
- Gunakan pakaian berlapis agar bisa menyesuaikan dengan perubahan suhu siang dan malam.
b. Perawatan Tubuh
- Gunakan pelembap kulit dan bibir untuk mencegah kulit pecah-pecah.
- Minum cukup air meski tidak terasa haus, agar tubuh tidak dehidrasi.
- Konsumsi buah dan vitamin untuk menjaga daya tahan tubuh.
c. Persiapan Ibadah
- Gunakan pakaian ihram dari bahan yang sedikit lebih tebal agar tidak kedinginan saat malam.
- Bawa sandal yang nyaman dan kaos kaki untuk melindungi kaki dari lantai masjid yang dingin.
- Siapkan obat pribadi, terutama bagi yang rentan flu atau alergi dingin.
6. Musim Dingin dan Pariwisata Saudi
Sejak dibukanya sektor pariwisata oleh pemerintah Saudi, musim dingin menjadi momen emas untuk menarik wisatawan. Banyak turis datang untuk:
- Menikmati situs bersejarah seperti Mada’in Saleh (Al-Hijr) di Al-Ula.
- Mengikuti festival musik dan budaya yang hanya digelar di musim dingin.
- Menyaksikan keindahan gurun dengan suhu yang lebih bersahabat.
Arab Saudi kini menjadikan musim dingin sebagai brand pariwisata, dengan kampanye “Saudi Winter” yang mempromosikan keindahan alam, budaya, dan kuliner khas.
7. Perbandingan dengan Musim Panas
Perbedaan utama musim dingin dan musim panas di Arab Saudi:
AspekMusim PanasMusim DinginSuhu40–50°C8–25°C (tergantung wilayah)Aktivitas luarTerbatas karena panas ekstremLebih aktif, banyak festivalIbadahLebih berat, cepat lelahLebih ringan dan nyamanWisataTidak banyak diminatiRamai turis lokal dan mancanegara
Perbandingan ini menjelaskan mengapa banyak jamaah umroh lebih memilih keberangkatan di musim dingin.