Mengapa Harus Wisata ke Al-Ula?
Arab Saudi selama ini dikenal sebagai destinasi utama umat Islam untuk melaksanakan ibadah haji dan umroh. Namun, di balik itu, kerajaan ini juga menyimpan kekayaan sejarah, budaya, dan alam yang luar biasa. Salah satu destinasi wisata yang kini semakin populer adalah Al-Ula, sebuah kota bersejarah di barat laut Arab Saudi, tepatnya di Provinsi Madinah. Dengan pemandangan eksotis gurun pasir, tebing batu menjulang, serta peninggalan arkeologi kuno, Al-Ula menjadi magnet baru wisata dunia. Lalu, mengapa wisata ke Al-Ula layak masuk daftar perjalanan Anda?
1. Warisan Sejarah dan Arkeologi Dunia
Al-Ula adalah rumah bagi situs-situs bersejarah yang telah berusia ribuan tahun. Yang paling terkenal adalah Hegra (Mada’in Saleh), kota peninggalan bangsa Nabatea yang merupakan “saudara” dari Petra di Yordania. Situs ini diakui sebagai Warisan Dunia UNESCO pertama di Arab Saudi. Batu-batu besar yang dipahat menjadi makam megah menyimpan jejak peradaban yang menakjubkan. Melihat langsung keindahan ukiran Nabatea di tengah gurun adalah pengalaman tak ternilai.
Selain Hegra, ada pula situs kuno Dadan dan Jabal Ikmah, yang dikenal sebagai “perpustakaan terbuka terbesar di dunia” karena berisi ratusan inskripsi kuno yang menceritakan kehidupan masyarakat ribuan tahun lalu. Wisata sejarah di Al-Ula membuat pengunjung seakan melakukan perjalanan waktu kembali ke era kejayaan peradaban Arab.
2. Keindahan Alam yang Unik
Al-Ula menawarkan pemandangan alam yang sulit ditemukan di tempat lain. Pegunungan batu pasir berwarna merah keemasan, formasi batuan yang unik, serta lembah hijau subur menciptakan kontras menawan di tengah gurun. Salah satu formasi paling ikonik adalah Jabal Al-Fil (Batu Gajah), batu raksasa alami berbentuk gajah yang menjadi landmark Al-Ula.
Di musim dingin, suhu yang sejuk menambah kenyamanan wisatawan untuk menikmati panorama matahari terbit dan terbenam yang luar biasa indah. Bagi pecinta fotografi, Al-Ula adalah surga yang penuh spot menakjubkan.
3. Pusat Seni dan Budaya Modern
Selain sejarah, Al-Ula juga dikembangkan sebagai pusat seni dan budaya. Setiap tahun, kota ini menjadi tuan rumah Winter at Tantora Festival, sebuah acara internasional yang menghadirkan konser musik, pertunjukan seni, kuliner, hingga pameran budaya. Festival ini menggabungkan kekayaan tradisi Arab dengan sentuhan modern, menjadikan Al-Ula destinasi wisata kelas dunia.
Selain itu, Al-Ula kini juga memiliki Maraya Concert Hall, gedung konser serba kaca terbesar di dunia yang memantulkan panorama gurun di sekitarnya. Bangunan futuristik ini menjadi simbol modernisasi Arab Saudi tanpa meninggalkan kekayaan alamnya.
4. Pengalaman Eksklusif dan Berkesan
Berwisata ke Al-Ula bukan sekadar jalan-jalan biasa. Pemerintah Arab Saudi mengatur destinasi ini dengan konsep eksklusif dan ramah lingkungan. Jumlah pengunjung dibatasi untuk menjaga kelestarian situs, sehingga pengalaman wisata terasa lebih privat dan istimewa. Wisatawan dapat menikmati tur berpemandu, glamping (glamour camping) di tengah gurun, hingga naik balon udara untuk melihat lanskap Al-Ula dari ketinggian.